Ilmuku adalah Pemberian dari Alloh SWT.

Friday, November 23, 2012

Alumni SMANEBA Raih The Best Presentation Award di The 7th ICAST Seoul, Korea

Ulfa Purwaningsih, mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) beberapa waktu lalu bertolak ke Korea untuk menghadiri International Student Conference On Advanced Science And Technology (ICAST) 2012 di University of Seoul.
ICAST merupakan sebuah forum global bagi kaum muda dalam meningkatan kualitas sains dan teknologi serta kualitas kepemimpinan dan jejaring. Kegiatan ini merupakan suatu bentuk manifestasi realitas  kebersamaan semua bangsa di satu dunia. Awal mula pelaksanaan ICAST yaitu pada tahun 2008 di Kumamoto, Japan dan Beijing. Kegiatan ini merupakan suatu ajang yang sangat bergengsi dikarenakan dalam ajang ini diperkenalkan research project dan communicate in English bersama dengan mahasiswa-mahasiswa dari berbagai negara. Selama 5 hari (25 – 30 Oktober 2012) Ulfa mengikuti rangkaian ICAST 2012 yang terdiri dari konferensi internasional, presentasi karya ilmiah dan tour.
Paper yang disusun Ulfa (sapaan akrab Ulfa Purwaningsih) berhasil menjadi 1 dari 15 paper terpilih untuk dipresentasikan diajang internasional yang diikuti oleh peserta dari 85 negara diantaranya Jepang, China,  Malaysia, Singapore, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, RO Korea, Laos, Philippines, Indonesia, Amerika, Rusia, German, India, California, Inggris dan lain sebagainya. Dalam penyusunan paper,
Ulfa yang merupakan mahasiswa angkatan 2011 ini bekerja secara tim dengan Agung Wicaksono dari Fakultas Pertanian (FP) Universitas Brawijaya.
Dalam paper yang disajikan, Ulfa dan Agung menyuguhkan ide mengenai energi alternatif yang mampu menghasilkan bioetanol yang dapat digunakan sebagai bahan bakar. Selama ini, bahan bakar yang digunakan oleh manusia diperoleh dari fosil sebagai bahan utamanya, namun fosil memiliki sifat tidak dapat diperbarui. Sebagai sumber daya yang tidak dapat diperbarui, keberadaan fosil di dunia semakin menipis, sedangkan permintaan akan bahan bakar semakin meningkat seiring pesatnya pertumbuhan penduduk. Bila tidak ditangani secara serius, kondisi tersebut akan mengancam kelangsungan hidup umat manusia. Atas latar belakang ini, Ulfa dan Agung menawarkan sumber daya alternatif yang berasal dari buah durian sebagai zat penghasil bioetanol.
Bioetanol dari buah durian diharapkan mampu mengurangi ketergantungan manusia terhadap keberadaan fosil sebagai penghasil bahan bakar yang jumlahnya kian menipis. Bioetanol merupakan cairan yang berasal dari fermentasi dari mikroorganisme. Bioetanol juga dapat mengurangi penggunaan gas berbahaya yang dapat menyebabkan pemanasan global. Bioetanol yang dimaksud diperoleh dari biji durian. Zat tepung (starch) yang terdapat pada biji durian mampu memproduksi etanol. Biji durian mengandung 43.6 % zat tepung (starch). Tingginya kandungan zat tepung (starch) pada biji durian sangat baik digunakan untuk menghasilkan bioetanol.  Temuan ini akan menambah nilai dari buah durian yang tersebar di wilayah Indonesia dan meningkatkan industri agribisnis.
Usai mempresentasikan karyanya, buah pemikiran Ulfa dan Agung dinilai oleh dewan juri dan dinobatkan sebagai The Best Presentation mengungguli peserta lainnya. Atas prestasi tersebut, Ulfa dan Agung berhak atas trophy, sertifikat, hak paten dan kesempatan untuk student exchange.

Tulisan asli ada di feb.ub.ac.id

No comments:

Post a Comment